Website Resmi Pemerintah Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi

RECENT COMMENTS

Jumat, 07 Oktober 2016

On 23.17 by Unknown in    No comments
PROFIL DESA KEDALEMAN
KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI






A.    KONDISI DESA
Desa Kedaleman  Kecamatan Rogojampi  Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah desa di Kabupaten Banyuwangi yang berada di wilayah bagian tengah, tepatnya kurang lebih    17 km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi ke arah selatan  jalur menuju ke Kecamatan Srono Secara administratif Desa Kedaleman  masuk wilayah Kecamatan Rogojampi, dengan batas-batas sebagai berikut ; bagian Utara berbatasan dengan Desa Rogojampi, bagian Timur berbatasan dengan Desa Kaotan,  bagian Selatan berbatasan dengan Desa Gladag dan bagian Barat berbatasan dengan Desa Lemahbangdewo.
Dengan luas wilayah 230.980 Ha, Desa Kedaleman  Kecamatan Rogojampi  Kabupaten Banyuwangi merupakan desa yang cukup luas wilayahnya di Kabupaten Banyuwangi. Dari luas wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa bagian yaitu: 7.000 Ha berupa jalan, 72.630 Ha berupa pemukimam penduduk,  140.000 Ha berupa area persawahan, 4070 Ha berupa area lahan Tegalan/ladang, 3000 Ha Tempat Pemakaman Umum ( TPU )  dan  lain – lain 4.280 Ha

B.  SEJARAH DESA
Dahulu di kala puncak kejayaan Kerajaan Blambangan yang dipimpin seorang Raja yaitu Prabu Urubisma Minak Jinggo, banyak kerajaan – kerajaan kecil yang menjadi taklukannya sehingga diantara sekian banyak terdapat kerajaan kecil dan salah satunya adalah Kerajaan Kebrukan.
Kerajaan Kebrukan berdiri pada tahun 1676 dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Aryo Sampean Dalem. Raja Aryo sampean dalem dikaruniai 2 orang putra laki – laki yaitu Putra yang pertama adalah Aryo Samparangin dan Putra yang kedua adalah Aryo Den Tondo.
Kedua anaknya tersebut mulai dari sejak kecil sampai dewasa tidak pernah akur karena watak, sikap, tabiat dan kepribadian keduanya sangat berbeda. Aryo samparangin ( putra pertama ) dikala lahir kedua telapak kakinya terdapat belang separo lingkaran berbentuk huruf U yang terbalik atau kata orang – orang pintar menyebutnya Tapal Kuda Emas. Beliau sakti bisa terbang, bisa berjalan diatas awan, bisa berjalan diatas laut dan bisa berjalan didalam bumi, itulah yang menyebabkan beliau tidak betah di istana dan sehari – harinya mengembara terus itulah sosok dari Aryo Samparangin.
Lain halnya dengan putra yang kedua yaitu Aryo Den Tondo, sejak kecil hingga dewasa beliau jarang sekali keluar istana, sehari – harinya beliau mengurung diri di kamarnya. Beliau hanya belajar – belajar dan belajar sehingga banyak buku – buku yang dipelajarinya mulai dari buku tata negara, ekonomi, sosiologi, antropolooogi, politik, psikologi dan kesusastraan. Beliau sering sekali mendampingi ayahnya di Balai Paseban Agung dalam hal memecahkan masalah, dalam kepribadiannya terdapat sosok seorang figure yang arif dan bijaksana dalam hal menentukan sikap.
Tatkala usia Raja / Prabu Arya Sampean Dalem sudah lanjut, tenaga dan fikiran sudah mulai melemah maka dikumpulkanlah kedua anaknya yaitu Aryo Samparangin Dan Aryo Den Tondo di Balai Paseban Agung yang disaksikan oleh para patih, senopati, tumenggung dan para demang. Para patih tersebut diantaranya adalah :
1.      Patih Subandriyo
2.      Patih Ronggo Sitoto
3.      Penasehat Raja ( Mbah Rogo )
Setelah semua sudah berkumpul di Balai Paseban Agung maka Raja Aryo Sampean Dalem menceritakan kepada semua yang hadir di Balai Paseban Agung tentang kesehatannya dalam akhir – akhir ini yang sering sakit – sakitan, dan beliau takut terhadap nasib roda kepemerintahan Kerajaan Kebrukan mendatang. Semua yang hadir di Balai Paseban Agung merasa sangat sedih dan ada pula yang menangis setelah mendengar raja bercerita, singkat cerita para patih, senopati, Tumenggung dan Demang meminta dengan secepatnya untuk mengangkat salah satu putranya untuk menggantikan posisi sang Raja.
Dengan kebijaksanaan yang tinggi dengan memandang jauh kedepan, maka anak yang kedualah yang dipilih sang Raja untuk menggantikan posisinya menjadi Raja. Dengan alasan karena anak yang kedua sering kali mendampingi sang ayah sehingga banyak tahu tentang seluk beluk kerajaan baik diluar maupun didalam. Lain halnya dengan anak yang pertama yang kerjanya cuma bermain atau mengembara. Semua yang hadir di Balia Paseban Agung menyetujui pendapat sang Raja, maka diangkatlah Aryo Den Tondo sebagai Raja di Kerajaan Kebrukan dan sang Kakak yaitu Aryo Samparangin menjadi Maha Patih.
Pemasangan mahkota Raja dan sertifikat kerajaan berikut 3 ( tiga ) pusaka kembar kerajaan yang bernama :
1.      Pedang Jangkung
2.      Pedang Tebeng
3.      Pedang Aling – aling
Diserahkan oleh Raja Aryo Sampean Dalem kepada Raja baru yaitu Raja Aryo Den Tondo. Semua yang hadir di Balai Paseban Agung merasa sangat gembira setelah diangkatnya raja yang baru. Penobatan raja ini terjadi pada tahun 1700an, 7 ( tujuh ) hari setelah penobatan Raja yang baru Raja Aryo Sampean Dalem Mangkat.

MAHAPATIH ARYO SAMPARANGIN MENGASINGKAN DIRI KE GUNUNG PUGER
Satu tahun lamanya setelah penobatan raja, maka timbullah bisikan – bisikan jahat dari orang – orang  terdekat Patih Aryo Samparangin karena kebijakan ayahnya yang jelas telah menyalahi aturan - aturan kerajaan.
Mereka berpendapat seharusnya putra  pertamalah yang seharusnya menjadi Raja bukan putra yang kedua, Patih Samparangin dikala itu sempat bingung mau merebut tahta kerajaan yang sudah syah dan akhirnya dia memutuskan keluar dari Kerajaan Kebrukan menuju Gunung Puger dan beliau disana mendirikan kerajaan. Kerajaan tersebut diberi nama Kerajaan Kebrukan Puger yang artinya Bukaing Puger dari situlah akhirnya Raden Aryo Samparangin berubah total, yang dulunya suka bermain dan mengembara sekarang beliau hanya berdiam dan hidup tenang didalam istana dan beliau mampu membawa pemerintahan yang adil dan makmur, gemah ripah loh jinawi toto raharjo. Dan akhirnya beliau mangkat disana.
Salah satu bukti apabila ada acara  hajatan di desa kami maka adat yang tidak pernah ditinggalkan adalah kesenian tari Gandrung dari daerah Banyuwangi dan masyarakat di desa kami tidak berani meninggalkan kesenian tersebut.
Setelah melintasi masa duka atas mangkatnya Raja Sepuh , Raja Baru segera bangkit dan gigih berjuang sehingga mampu membangun strategi kekuatan untuk menjalin persatuan dan kesatuan dengan para Raja tetangga. Dengan demikian maka terciptalah suasana Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem Kerto Raharjo.
Selang beberapa tahun kemudian datanglah Kolonial Belanda yang mulanya menanam persaudaraan sedangkan sifat sang raja itu sendiri senang terhadap persaudaraan. Lama kemudian Belanda memasukkan strategi politiknya yaitu : Devide et Empera yang artinya Memecah belah dan menguasai. Raja merasa politik yang dibawa oleh Kolonial Belanda tidak cocok maka Raja segera mengadakan perlawanan, sayang sekali karena pihak kerajaan kurang memiliki strategi dan peralatan perang maka porak porandalah kekuatan kerajaan dan Raja Aryo Den Tondo gugur di dalamnya. Penyebab hancurnya kerajaan adalah Kolonial Belanda atau Penjajahan Belanda.


NAPAK TILAS KERAJAAN SEKARANG MENJADI NAMA DESA DAN PADUKUHAN
Dalem artinya : Rumah dan Kedaleman artinya : Kawasan rumah raja yang sekarang menjadi Desa Kedaleman ( Dusun Krajan), Kearah barat adalah Karangsari yang artinya pertamanan  ( taman ) sebelum memasuki rumah sang raja sekarang menjadi Dusun Karangsari, Kearah Barat terus ke Selatan adalah Kepatihan yang dulunya disitu terdapat Gunung Patih dan sekarang menjadi Dusun Kepatihan. Dusun Kepatihan ke Barat adalah Puspan yang dulunya di situ adalah pos atau tempat kuda para patih kerajaan yang sekarang menjadi Dusun Puspan, Sedangkan kebun yang berada di tengah kerajaan di sebelah Barat kediaman Raja Aryo Sampean Dalem sekarang menjadi Dusun Kebondalem yang artinya kebun di dalam.
Demikian sejarah berdirinya Desa Kedaleman yang diambil langsung dari warga yang mengetahui cerita berdirinya Kerajaan Kebrukan

Sudah sejak awal Desa Kedaleman termasuk wilayah Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Adapun Desa Kedaleman dibagi menjadi 5 ( Lima ) dusun, yaitu :
1.      Dusun Krajan                       3.   Dusun Karangsari
2.      Dusun Kebondalem                         4.   Dusun Kepatihan              5. Dusun Puspan.
Para Pejabat Bekel atau Kepala Desa Kedaleman semenjak berdirinya Desa  Kedaleman adalah sebagai berikut :
NO
NAMA
MASA JABATAN
KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
ISA
YUSUF
RM. WIRO HADI KROMO
BAKRI
SUKARDI KUSUMO
ISLAM JOYO REKSO
ISLAM JOYO REKSO
ISLAM JOYO REKSO
SUHADI
SHOFWAN, S.Ag
SHOFWAN, S.Ag
TAUFIK
1925 – 1932
1932 – 1939
1939 – 1942
1942 – 1945
1945 – 1956
1956 – 1981
1981 – 1990
1990 – 1998
1998 – 2007
2007 – 2013
2014 - 2019
Kades pertama
Kades kedua
Kades ketiga
Kades keempat
Kades kelima
Kades keenam
Kades ketujuh
Kades kedelapan
Kades kesembilan
Kades kesepuluh
Kades kesebelas


1.      Demografi
Desa Kedaleman yang terdiri dari empat dusun yaitu Krajan, Kedungsari, Kedungbaru dan Gumukagung. Dengan tingkat kerawanan kemiskinan sebagai berikut :
1.     Dusun Krajan, dari 457 Kepala Keluarga (KK) terdapat 201 KK tergolong miskin atau setara dengan 6,8 %.
2.     Dusun Kebondalemi, dari 193 KK terdapat 83 KK tergolong miskin atau setara dengan 7,2 %.
3.     Dusun Karangsari, dari 474 KK terdapat 195 KK terolong miskin atau setara dengan 7,2 %.
4.     Dusun Kepatihan,dari 199 KK terdapat 79 KK tergolong miskin atau setara dengan 7,5 %
5.     Dusun Puspan, dari 218 KK terdapat 87 KK tergolong Miskin atau setara dengan 7,5 %
Dengan jumlah total 1541 KK, terdapat 645 KK tergolong miskin atau setara 36,48 %.
Keterangan yang lebih rinci terdapat pada table berikut

Matrik Kerawanan Kemiskinan
No
Dusun
Jumlah Penduduk
Jml Kk
Jml Gakin
%
Kategori
L
P
Total
1
Krajan
617
756
1373
457
201
6,8
Rawan
2
Kebondalem
271
331
602
193
83
7,2
Rawan
3
Karangsari
640
782
1422
474
196
7.2
Rawan
4
Kepatihan
270
328
598
199
87
7,5
Rawan
5
Puspan
294
361
655
218
87
7,5
Rawan
JUMLAH
2092
2558
4650
1541
645
36,48
Rawan

Sumber Data: Kantor Desa Kedaleman Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi












2.      Keadaan Sosial Desa
3.1    Lapangan Kerja
Pengangguran adalah masalah yang selama ini menjadi permasalahan nasional. Apalagi setelah bangsa ini dirundung krisis yang berkepanjangan. Desa Kedaleman dengan jumlah penduduk 6.060 jiwa, dan 4.052 di antaranya adalah usia produktif. dari usia produktif ini terdapat 73 jiwa yang statusnya pengangguran. Untuk lebih rincinya dapat dilihat dari tabel berikut :
No
Dusun
Jumlah Penduduk
Angk. Kerja
Jml Pengangguran
%
Kategori
L
P
Total
1
Krajan
617
756
1373
457
82
2
Rawan
2
Kebondalem
271
331
602
193
64
1,6
Rawan
3
Karangsari
640
782
1422
474
57
1,4
Rawan
4
Kepatihan
270
328
598
199
31
2,5
Rawan
5
Puspan
294
361
655
218
27
2,5
Rawan
JUMLAH
2092
2558
4650
1541
305
8
Rawan
Sumber Data: Kantor Desa Kedaleman Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi












3.2        Pendidikan
Menurut hasil pendataan tahun 2014,  jumlah remaja putus sekolah di Desa Kedaleman Cukup rendah, terbanyak adalah remaja putus SLTP yaitu sebanyak 98 orang ( 19,25% ), kemudian remaja putus SLTA sebanyak 94 orang ( 18,46% ), sedangkan remaja putus SD sebanyak 5 orang ( 0,82% ).
Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa kondisi pendidikan di Desa Kedaleman sudah relatif tinggi namun demikian masih membutuhkan  perhatian dari pemerintah, hal yang paling utama adalah terkait penyediaan pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat, baik dari segi biaya maupun dari segi sekolah.
Dari hasil pengamatan selama ini adanya remaja putus sekolah di Desa Kedaleman pada umumnya disebabkan oleh factor ekonomi serta masih rendahnya kesadaran para orang tua terhadap pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Banyak diantara remaja putus sekolah di Desa Kedaleman sebenarnya masih memiliki kemauan yang tinggi untuk melanjutkan sekolah, namun karena kondisi ekonomi orang tua serta tak adanya motivasi dari orang tua dan banyaknya sanggar – sanggar lapangan kerja bagi remaja seperti sanggar kerajinan bambu, kerajinan sapu lidi, kerajinan perak, kerajinan kayu dan bordir baju eksport  membuat mereka terpaksa berhenti dan belajar mandiri untuk memenuhi kebutuhannya sehari – hari,  hal itu secara otomatis membantu meringankan beban orang tua dalam mencari nafkah.
Berikut data jumlah remaja putus sekolah dimasing-masing tingkat pendidikan di desa Kedaleman sesuai hasil Pendataan pada tahun 2014 :

Tabel 1
Jumlah Remaja Putus Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan
Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Tahun 2014
NO
Jenis Kelamin
Remaja Putus Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan
Tdk tamat SD/
sdrjt
SD /
Sdrjt
SLTP/
Sdrjt
SLTA /
Sdrjt
Perguruan Tinggi
1
Laki-laki
-
1.053
701
414
53
2
Perempuan
-
1450
560
407
57

JUMLAH

-
2.458
1.261
821
112
Sumber Data: Kantor Desa Kedaleman Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi

3.3   Kesehatan
Seperti halnya kondisi pendidikan, kondisi kesehatan warga Desa Kedaleman sampai dengan hari ini sudah relatif  namun masih membutuhkan perhatian dari pemerintah. Hal ini bisa dilihat dari  jumlah rumah tidak sehat yang ada di Desa Kedaleman, sesuai dengan data yang ada mencapai 27.3 persen ( 600 rumah dari 2201 rumah yang ada di Desa Kedaleman ). Demikian pula dalam pemenuhan air bersih dan kesadaran masyarakat untuk memiliki jamban keluarga, ada juga  warga Desa Kedaleman yang belum memiliki prasarana air bersih terutama daerah pinggiran   mengingat wilayah Desa Kedaleman yang belum dialiri air perpipaan / PAM maka sumber air bersih utama berasal dari sumur galian dan jamban keluarga. Sesuai dengan data yang ada, dari 2201 rumah yang ada di Desa Kedaleman, yang memiliki prasaran air bersih berupa sumur gali dan jamban sekitar 72.7 persen, sisanya sekitar 27.3 persen belum memiliki prasaarana air bersih berupa sumur gali dan jamban.
Adanya jumlah rumah yang tidak sehat dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan lingkungan di Desa Kedaleman pada umunnya disebabkan karena factor ekonomi serta latar belakang pendidikan masyarakat, disamping itu pula factor kebiasaan juga merupakan hal yang sulit dihilangkan dalam kehidupan masyarakat desa. Sebagai contoh adalah pada umumnya warga Desa yang terbiasa menggunakan sungai sebagai sarana MCK meskipun dirumah sudah tersedia prasarana air bersih ataupun jamban / WC.

Berikut data kondisi kesehatan warga Di Desa Kedaleman sesuai dengan hasil pendataan pada Tahun 2014 :
Tabel 2
Kondisi Kesehatan
Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Tahun 2014
NO
URAIAN
TOTAL
A.
Pemenuhan Air Bersih


Jumlah KK yang memiliki sumur gali
1.601 KK

Jumlah KK yang memiliki sumur pompa
- KK

Jumlah KK yang dialiri perpipaan
- KK
B.
Kondisi Perumahan


Jumlah Rumah Sehat
1.601 KK

Jumlah Rumah tidak Sehat
   600 KK
C.
Kesehatan Lingkungan


Jumlah Rumah yang memiliki jamban
1.601 KK

Jumlah Rumah Yang tidak memiliki jamban
  600 KK

Jumlah Rumah yang memiliki SPAL
-
Sumber Data: Kantor Desa Kedaleman Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi
3.4   Kondisi Budaya Yang Bersifat Keagamaan
Semua agama yang diakui oleh pemerintah tidak semua ada pemeluknya di Desa Kedaleman, yang ada cuma agama islam Ahlussunnah Waljama’ah dibawah naungan Ormas Nahdlatul Ulama’, maka kondisi budaya yang bersifat keagamaan lebih kental yang diwarnai oleh nilai - nilai agama islam
Berikut data jumlah kelompok keagamaan warga di Desa Kedaleman sesuai dengan hasil pendataan pada Tahun 2014 :

Tabel 3

Jumlah Kelompok Keagamaan
Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Tahun 2014
NO
NAMA KELOMPOK
TOTAL
( KELOMPOK )
1
Kelompok Yasinan
6
2
Jamaah Tahlil
24
3
Kelompok pengajian
15

3.5  Kondisi Kesenian dan Olahraga
Secara kultur-historis, warga Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi paling banyak berasal dari suku Jawa, dengan demikian kesenian yang berkembang dan masih lestari di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi lebih banyak diwarnai oleh kesenian- kesenian Jawa seperti janger dan Barong. Namun demikian kesenian lokal dan kesenian yang bernuansa Islami juga berkembang di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi seperti Terbangan dan Tanjedor Albanjari.
Sedangkan olahraga yang digemari baik oleh para pemuda maupun para orang tua di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi meliputi Sepakbola, Bola Voli, Tenis Meja dan Badminton.
Berikut data jumlah kelompok kesenian yang masih lestari di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi sesuai hasil pendataan pada tahun 2014 :
Jumlah Kelompok Kesenian Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
 Kabupaten Banyuwangi
No
Nama Kelompok
Total (grup)
1.
Janger
1 group
2.
Jedor / Hadrah
5 group
3.
Orkes Dangdut
1 group
4.
Terbangan
3 group
5.
Barong
2 group
Tahun 201
  Sumber data: Kantor Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
3.6  Adat Istiadat
Adat istiadat / norma – norma yang masih berlaku di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi adalah meliputi :
  1. Ruwatan
  2. Bersih Desa
  3. Brobosan
  4. Kosek Ponjen
  5. Ngerujaki
Gotong royong warga Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi masih sangat kuat dan kental, terlihat pada saat ada hajatan nikah, khitanan, mendirikan rumah, rukun kematian dan pada kegiatan-kegiatan Tingkat Kecamatan sampai Tingkat Kabupaten. Bagi masyarakat Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi gotong royong sudah menjadi bagian dari budaya mereka yang akan  tetap lestari seiring perkembangan Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.

Berikut data jumlah prasarana pendidikan di Desa Kedaleman sesuai dengan pendataan pada Tahun 2014 :
Tabel 8
Jumlah Gedung Sekolah
Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2014
NO
NAMA KELOMPOK
TOTAL
( KELOMPOK )
1
Gedung TK
1
2
Gedung SD / MI
3
3
Gedung SLTP / MTs
0
Sumber data: Kantor Desa Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Banyuwangi
3.9     Sarana Kesehatan
Sarana dan Prasarana Kesehatan yang ada di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi meliputi 1 ( Satu ) Orang Bidan Pembantu, 6 ( Buah ) Posyandu yang terdapat di 4 ( Empat ) dusun se Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
Berikut data jumlah prasarana kesehatan di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi sesuai kondisi pada tahun 2014 :

Tabel 9
Jumlah Sarana Kesehatan Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2014
No
Sarana Kesehatan
Total
1.
Bidan Pembantu
1
2.
Posyandu
6
  Sumber data: Kantor Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi

3.10       Tempat Ibadah
Sebagaimana telah diuraikan pada bagian awal bab ini bahwa semua agama yang diakui oleh pemerintah tidak semua ada pemeluknya di Desa Kedaleman, yang ada cuma agama islam Ahlussunnah Waljama’ah dibawah naungan OrmasNahdlatul Ulama’, maka kondisi budaya yang bersifat keagamaan lebih kental yang diwarnai oleh nilai - nilai agama islam.
Berikut data jumlah tempat ibadah yang ada di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi sesuai hasil pendataan pada tahun 2014 :

Tabel 10
Jumlah Tempat Ibadah
Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Tahun 2014
NO
Nama Tempat Ibadah
Jumlah
1
Masjid
5
2
Musholla
24
3
Pesantren
1
Sumber data: Kantor Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
4.   Keadaan Ekonomi Desa
Pembangunan di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi baik pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan perkonomian masyarakat yang pada intinya diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dengan populasi dan jumlah penduduk sebanyak 6.060 orang dengan mata pencaharian utama dibidang pertanian dan industri selalu berupaya agar tidak terlalu ketinggalan utamanya dalam hal informasi dan pembangunan.
Dengan banyaknya warga yang sudah dilatih dalam bidang pembangunan Desa, maka pembangunan tersebut tidak hanya dikelola oleh LPMD saja tetapi banyak kelompok masyarakat (POKMAS) yang turut serta terjun dalam pembangunan desa.
Desa Kedaleman mendapatkan proyek proyek dari PPK Lima ( 5 ) Kali yaitu pertama TPT ( Tembok Penahan Tebing ) di Dusun Karangsari pada tahun 2008 dari PNPM-MP (nama lain dari PPK), TMU ( Tempat Manda Umum ) di Dusun Krajan pada tahun 2009 jalan Makadam  Jalan menuju Dusun Lugonto Desa Rogojampi pada tahun 2014, MCK dan TPT di Dusun Krajan pd Tahun  2011,Pengaspalan jalan menuju Dusun Lugonto Desa Rogojampi dan MCK di dusun Kepatihan pada tahun 2014.Setiap tahun Desa Kedaleman mendapat Dana Subsidi Desa sekarang ADD (Anggaran Dana Desa). Namun belum terlihat adanya pembangunan yang signifikan, karena Desa Kedaleman cukup luas dan banyaknya jalan atau sarana transportasi yang sudah rusak, sehingga pembangunan belum merata di keseluruhan wilayah desa Kedaleman.
Oleh karena itu melalui RPJMDes ini masyarakat Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi sangat berharap bahwa Program Program Pembangunan yang telah disusun secara aspiratif dan partisipatif oleh masyarakat Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dan menjadi agenda pembangunan selama lima tahun ke depan ini betul-betul mampu mengatasi kebutuhan masyarakat. Tentunya pula perhatian dan dukungan biaya dari pemerintah maupun pihak ketiga yang turut peduli terhadap pembangunan di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi akan sangat membantu.


0 komentar:

Posting Komentar