Jumat, 07 Oktober 2016
On 23.17 by Unknown in Profil Desa No comments
PROFIL DESA KEDALEMAN
KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI
A. KONDISI DESA
Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah desa di
Kabupaten Banyuwangi yang berada di wilayah bagian tengah, tepatnya kurang lebih 17
km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi ke arah selatan jalur menuju ke
Kecamatan Srono Secara
administratif Desa Kedaleman masuk wilayah Kecamatan Rogojampi,
dengan batas-batas sebagai berikut ; bagian Utara berbatasan dengan Desa Rogojampi, bagian Timur berbatasan
dengan Desa Kaotan, bagian Selatan
berbatasan dengan Desa Gladag dan bagian Barat berbatasan dengan Desa Lemahbangdewo.
Dengan
luas wilayah 230.980
Ha, Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi merupakan
desa yang cukup luas wilayahnya di Kabupaten Banyuwangi. Dari luas wilayah
tersebut terbagi menjadi beberapa bagian yaitu: 7.000 Ha berupa jalan, 72.630 Ha
berupa pemukimam penduduk, 140.000 Ha
berupa area persawahan, 4070 Ha berupa area lahan Tegalan/ladang, 3000 Ha Tempat Pemakaman Umum ( TPU ) dan lain – lain 4.280
Ha
B.
SEJARAH DESA
Dahulu di kala puncak kejayaan Kerajaan Blambangan yang
dipimpin seorang Raja yaitu Prabu Urubisma Minak Jinggo, banyak kerajaan –
kerajaan kecil yang menjadi taklukannya sehingga diantara sekian banyak terdapat
kerajaan kecil dan salah satunya adalah Kerajaan Kebrukan.
Kerajaan Kebrukan berdiri pada tahun 1676 dipimpin oleh
seorang raja yang bernama Raja Aryo Sampean Dalem. Raja Aryo sampean dalem
dikaruniai 2 orang putra laki – laki yaitu Putra yang pertama adalah Aryo
Samparangin dan Putra yang kedua adalah Aryo Den Tondo.
Kedua anaknya tersebut mulai dari sejak kecil sampai
dewasa tidak pernah akur karena watak, sikap, tabiat dan kepribadian keduanya
sangat berbeda. Aryo samparangin ( putra pertama ) dikala lahir kedua telapak
kakinya terdapat belang separo lingkaran berbentuk huruf U yang terbalik atau
kata orang – orang pintar menyebutnya Tapal Kuda Emas. Beliau sakti bisa
terbang, bisa berjalan diatas awan, bisa berjalan diatas laut dan bisa berjalan
didalam bumi, itulah yang menyebabkan beliau tidak betah di istana dan sehari –
harinya mengembara terus itulah sosok dari Aryo Samparangin.
Lain halnya dengan putra yang kedua yaitu Aryo Den
Tondo, sejak kecil hingga dewasa beliau jarang sekali keluar istana, sehari –
harinya beliau mengurung diri di kamarnya. Beliau hanya belajar – belajar dan
belajar sehingga banyak buku – buku yang dipelajarinya mulai dari buku tata
negara, ekonomi, sosiologi, antropolooogi, politik, psikologi dan kesusastraan.
Beliau sering sekali mendampingi ayahnya di Balai Paseban Agung dalam hal
memecahkan masalah, dalam kepribadiannya terdapat sosok seorang figure yang
arif dan bijaksana dalam hal menentukan sikap.
Tatkala usia Raja / Prabu Arya Sampean Dalem sudah
lanjut, tenaga dan fikiran sudah mulai melemah maka dikumpulkanlah kedua
anaknya yaitu Aryo Samparangin Dan Aryo Den Tondo di Balai Paseban Agung yang
disaksikan oleh para patih, senopati, tumenggung dan para demang. Para patih
tersebut diantaranya adalah :
1.
Patih Subandriyo
2.
Patih Ronggo Sitoto
3.
Penasehat Raja ( Mbah Rogo )
Setelah semua sudah berkumpul di
Balai Paseban Agung maka Raja Aryo Sampean Dalem menceritakan kepada semua yang
hadir di Balai Paseban Agung tentang kesehatannya dalam akhir – akhir ini yang
sering sakit – sakitan, dan beliau takut terhadap nasib roda kepemerintahan
Kerajaan Kebrukan mendatang. Semua yang hadir di Balai Paseban Agung merasa
sangat sedih dan ada pula yang menangis setelah mendengar raja bercerita,
singkat cerita para patih, senopati, Tumenggung dan Demang meminta dengan
secepatnya untuk mengangkat salah satu putranya untuk menggantikan posisi sang
Raja.
Dengan kebijaksanaan yang tinggi
dengan memandang jauh kedepan, maka anak yang kedualah yang dipilih sang Raja
untuk menggantikan posisinya menjadi Raja. Dengan alasan karena anak yang kedua
sering kali mendampingi sang ayah sehingga banyak tahu tentang seluk beluk
kerajaan baik diluar maupun didalam. Lain halnya dengan anak yang pertama yang
kerjanya cuma bermain atau mengembara. Semua yang hadir di Balia Paseban Agung
menyetujui pendapat sang Raja, maka diangkatlah Aryo Den Tondo sebagai Raja di
Kerajaan Kebrukan dan sang Kakak yaitu Aryo Samparangin menjadi Maha Patih.
Pemasangan mahkota Raja dan
sertifikat kerajaan berikut 3 ( tiga ) pusaka kembar kerajaan yang bernama :
1.
Pedang Jangkung
2.
Pedang Tebeng
3.
Pedang Aling – aling
Diserahkan oleh Raja Aryo Sampean
Dalem kepada Raja baru yaitu Raja Aryo Den Tondo. Semua yang hadir di Balai
Paseban Agung merasa sangat gembira setelah diangkatnya raja yang baru.
Penobatan raja ini terjadi pada tahun 1700an, 7 ( tujuh ) hari setelah
penobatan Raja yang baru Raja Aryo Sampean Dalem Mangkat.
MAHAPATIH ARYO SAMPARANGIN MENGASINGKAN DIRI KE GUNUNG PUGER
Satu tahun lamanya setelah penobatan
raja, maka timbullah bisikan – bisikan jahat dari orang – orang terdekat Patih Aryo Samparangin karena
kebijakan ayahnya yang jelas telah menyalahi aturan - aturan kerajaan.
Mereka berpendapat seharusnya
putra pertamalah yang seharusnya menjadi
Raja bukan putra yang kedua, Patih Samparangin dikala itu sempat bingung mau
merebut tahta kerajaan yang sudah syah dan akhirnya dia memutuskan keluar dari
Kerajaan Kebrukan menuju Gunung Puger dan beliau disana mendirikan kerajaan.
Kerajaan tersebut diberi nama Kerajaan Kebrukan Puger yang artinya Bukaing
Puger dari situlah akhirnya Raden Aryo Samparangin berubah total, yang dulunya
suka bermain dan mengembara sekarang beliau hanya berdiam dan hidup tenang
didalam istana dan beliau mampu membawa pemerintahan yang adil dan makmur, gemah
ripah loh jinawi toto raharjo. Dan akhirnya beliau mangkat disana.
Salah satu bukti apabila ada
acara hajatan di desa kami maka adat
yang tidak pernah ditinggalkan adalah kesenian tari Gandrung dari daerah
Banyuwangi dan masyarakat di desa kami tidak berani meninggalkan kesenian
tersebut.
Setelah melintasi masa duka atas
mangkatnya Raja Sepuh , Raja Baru segera bangkit dan gigih berjuang sehingga
mampu membangun strategi kekuatan untuk menjalin persatuan dan kesatuan dengan
para Raja tetangga. Dengan demikian maka terciptalah suasana Gemah Ripah Loh
Jinawi Tata Tentrem Kerto Raharjo.
Selang beberapa tahun kemudian
datanglah Kolonial Belanda yang mulanya menanam persaudaraan sedangkan sifat
sang raja itu sendiri senang terhadap persaudaraan. Lama kemudian Belanda
memasukkan strategi politiknya yaitu : Devide et Empera yang artinya Memecah
belah dan menguasai. Raja merasa politik yang dibawa oleh Kolonial Belanda
tidak cocok maka Raja segera mengadakan perlawanan, sayang sekali karena pihak
kerajaan kurang memiliki strategi dan peralatan perang maka porak porandalah
kekuatan kerajaan dan Raja Aryo Den Tondo gugur di dalamnya. Penyebab hancurnya
kerajaan adalah Kolonial Belanda atau Penjajahan Belanda.
NAPAK TILAS KERAJAAN
SEKARANG MENJADI NAMA DESA DAN PADUKUHAN
Dalem artinya : Rumah dan Kedaleman
artinya : Kawasan rumah raja yang sekarang menjadi Desa Kedaleman ( Dusun
Krajan), Kearah barat adalah Karangsari yang artinya pertamanan ( taman ) sebelum memasuki rumah sang raja
sekarang menjadi Dusun Karangsari, Kearah Barat terus ke Selatan adalah
Kepatihan yang dulunya disitu terdapat Gunung Patih dan sekarang menjadi Dusun
Kepatihan. Dusun Kepatihan ke Barat adalah Puspan yang dulunya di situ adalah
pos atau tempat kuda para patih kerajaan yang sekarang menjadi Dusun Puspan,
Sedangkan kebun yang berada di tengah kerajaan di sebelah Barat kediaman Raja
Aryo Sampean Dalem sekarang menjadi Dusun Kebondalem yang artinya kebun di
dalam.
Demikian sejarah berdirinya Desa
Kedaleman yang diambil langsung dari warga yang mengetahui cerita berdirinya Kerajaan
Kebrukan
Sudah
sejak awal Desa Kedaleman termasuk wilayah Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
Adapun Desa Kedaleman dibagi menjadi 5 ( Lima ) dusun, yaitu :
1.
Dusun Krajan 3. Dusun Karangsari
2.
Dusun Kebondalem 4. Dusun Kepatihan 5. Dusun Puspan.
Para
Pejabat Bekel atau Kepala Desa Kedaleman semenjak berdirinya Desa Kedaleman adalah sebagai berikut :
NO
|
NAMA
|
MASA JABATAN
|
KETERANGAN
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
|
ISA
YUSUF
RM. WIRO HADI KROMO
BAKRI
SUKARDI KUSUMO
ISLAM JOYO REKSO
ISLAM JOYO REKSO
ISLAM JOYO REKSO
SUHADI
SHOFWAN, S.Ag
SHOFWAN, S.Ag
TAUFIK
|
1925 – 1932
1932 – 1939
1939 – 1942
1942 – 1945
1945 – 1956
1956 – 1981
1981 – 1990
1990 – 1998
1998 – 2007
2007 – 2013
2014 - 2019
|
Kades pertama
Kades kedua
Kades ketiga
Kades keempat
Kades kelima
Kades keenam
Kades ketujuh
Kades kedelapan
Kades kesembilan
Kades kesepuluh
Kades kesebelas
|
1.
Demografi
Desa Kedaleman yang terdiri dari
empat dusun yaitu Krajan, Kedungsari, Kedungbaru dan Gumukagung. Dengan tingkat
kerawanan kemiskinan sebagai berikut :
1.
Dusun Krajan, dari 457 Kepala Keluarga (KK)
terdapat 201
KK tergolong miskin atau setara dengan 6,8 %.
2.
Dusun Kebondalemi, dari 193 KK terdapat 83 KK tergolong miskin
atau setara dengan 7,2 %.
3.
Dusun Karangsari, dari 474 KK terdapat 195 KK terolong miskin
atau setara dengan 7,2 %.
4.
Dusun Kepatihan,dari 199 KK terdapat 79 KK
tergolong miskin atau setara dengan 7,5 %
5.
Dusun Puspan,
dari 218 KK terdapat 87 KK tergolong Miskin atau setara dengan 7,5 %
Dengan jumlah total 1541 KK, terdapat 645 KK tergolong miskin atau setara 36,48 %.
Keterangan yang lebih rinci terdapat
pada table berikut
Matrik Kerawanan Kemiskinan
No
|
Dusun
|
Jumlah Penduduk
|
Jml Kk
|
Jml Gakin
|
%
|
Kategori
|
|||
L
|
P
|
Total
|
|||||||
1
|
Krajan
|
617
|
756
|
1373
|
457
|
201
|
6,8
|
Rawan
|
|
2
|
Kebondalem
|
271
|
331
|
602
|
193
|
83
|
7,2
|
Rawan
|
|
3
|
Karangsari
|
640
|
782
|
1422
|
474
|
196
|
7.2
|
Rawan
|
|
4
|
Kepatihan
|
270
|
328
|
598
|
199
|
87
|
7,5
|
Rawan
|
|
5
|
Puspan
|
294
|
361
|
655
|
218
|
87
|
7,5
|
Rawan
|
|
JUMLAH
|
2092
|
2558
|
4650
|
1541
|
645
|
36,48
|
Rawan
|
||
Sumber
Data: Kantor Desa Kedaleman Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi
|
|||||||||
2.
Keadaan Sosial Desa
3.1 Lapangan
Kerja
Pengangguran adalah masalah yang
selama ini menjadi permasalahan nasional. Apalagi setelah bangsa ini dirundung
krisis yang berkepanjangan. Desa Kedaleman dengan jumlah penduduk 6.060 jiwa,
dan 4.052 di antaranya adalah usia produktif. dari usia produktif ini terdapat
73 jiwa yang statusnya pengangguran. Untuk lebih rincinya dapat dilihat dari
tabel berikut :
No
|
Dusun
|
Jumlah Penduduk
|
Angk. Kerja
|
Jml Pengangguran
|
%
|
Kategori
|
|||
L
|
P
|
Total
|
|||||||
1
|
Krajan
|
617
|
756
|
1373
|
457
|
82
|
2
|
Rawan
|
|
2
|
Kebondalem
|
271
|
331
|
602
|
193
|
64
|
1,6
|
Rawan
|
|
3
|
Karangsari
|
640
|
782
|
1422
|
474
|
57
|
1,4
|
Rawan
|
|
4
|
Kepatihan
|
270
|
328
|
598
|
199
|
31
|
2,5
|
Rawan
|
|
5
|
Puspan
|
294
|
361
|
655
|
218
|
27
|
2,5
|
Rawan
|
|
JUMLAH
|
2092
|
2558
|
4650
|
1541
|
305
|
8
|
Rawan
|
||
Sumber
Data: Kantor Desa Kedaleman Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi
|
|||||||||
3.2
Pendidikan
Menurut hasil
pendataan tahun 2014, jumlah remaja
putus sekolah di Desa Kedaleman Cukup rendah, terbanyak adalah remaja putus SLTP
yaitu sebanyak 98 orang ( 19,25% ), kemudian remaja putus SLTA sebanyak 94
orang ( 18,46% ), sedangkan remaja putus SD sebanyak 5 orang ( 0,82% ).
Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa kondisi
pendidikan di Desa Kedaleman sudah relatif tinggi namun demikian masih
membutuhkan perhatian dari pemerintah,
hal yang paling utama adalah terkait penyediaan pendidikan yang terjangkau oleh
masyarakat, baik dari segi biaya maupun dari segi sekolah.
Dari hasil pengamatan selama ini adanya
remaja putus sekolah di Desa Kedaleman pada umumnya disebabkan oleh factor
ekonomi serta masih rendahnya kesadaran para orang tua terhadap pentingnya
pendidikan bagi anak-anaknya. Banyak diantara remaja putus sekolah di Desa Kedaleman
sebenarnya masih memiliki kemauan yang tinggi untuk melanjutkan sekolah, namun
karena kondisi ekonomi orang tua serta tak adanya motivasi dari orang tua dan
banyaknya sanggar – sanggar lapangan kerja bagi remaja seperti sanggar
kerajinan bambu, kerajinan sapu lidi, kerajinan perak, kerajinan kayu dan bordir
baju eksport membuat mereka terpaksa
berhenti dan belajar mandiri untuk memenuhi kebutuhannya sehari – hari, hal itu secara otomatis membantu meringankan
beban orang tua dalam mencari nafkah.
Berikut data jumlah remaja putus
sekolah dimasing-masing tingkat pendidikan di desa Kedaleman sesuai hasil
Pendataan pada tahun 2014 :
Tabel 1
Jumlah Remaja Putus Sekolah Menurut Tingkat
Pendidikan
Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Tahun 2014
NO
|
Jenis Kelamin
|
Remaja Putus Sekolah
Menurut Tingkat Pendidikan
|
||||
Tdk tamat SD/
sdrjt
|
SD /
Sdrjt
|
SLTP/
Sdrjt
|
SLTA /
Sdrjt
|
Perguruan Tinggi
|
||
1
|
Laki-laki
|
-
|
1.053
|
701
|
414
|
53
|
2
|
Perempuan
|
-
|
1450
|
560
|
407
|
57
|
JUMLAH |
-
|
2.458
|
1.261
|
821
|
112
|
|
Sumber
Data: Kantor Desa Kedaleman Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi
|
3.3 Kesehatan
Seperti halnya kondisi pendidikan,
kondisi kesehatan warga Desa Kedaleman sampai dengan hari ini sudah relatif namun masih membutuhkan perhatian dari
pemerintah. Hal ini bisa dilihat dari jumlah rumah tidak sehat yang ada di Desa Kedaleman,
sesuai dengan data yang ada mencapai 27.3 persen ( 600 rumah dari 2201 rumah
yang ada di Desa Kedaleman ). Demikian pula dalam pemenuhan air bersih dan
kesadaran masyarakat untuk memiliki jamban keluarga, ada juga warga Desa Kedaleman yang belum memiliki
prasarana air bersih terutama daerah pinggiran mengingat wilayah Desa Kedaleman yang belum
dialiri air perpipaan / PAM maka sumber air bersih utama berasal dari sumur
galian dan jamban keluarga. Sesuai dengan data yang ada, dari 2201 rumah yang
ada di Desa Kedaleman, yang memiliki prasaran air bersih berupa sumur gali dan
jamban sekitar 72.7 persen, sisanya sekitar 27.3 persen belum memiliki
prasaarana air bersih berupa sumur gali dan jamban.
Adanya jumlah rumah yang tidak sehat
dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan lingkungan di
Desa Kedaleman pada umunnya disebabkan karena factor ekonomi serta latar belakang
pendidikan masyarakat, disamping itu pula factor kebiasaan juga merupakan hal
yang sulit dihilangkan dalam kehidupan masyarakat desa. Sebagai contoh adalah
pada umumnya warga Desa yang terbiasa menggunakan sungai sebagai sarana MCK
meskipun dirumah sudah tersedia prasarana air bersih ataupun jamban / WC.
Berikut data kondisi kesehatan warga
Di Desa Kedaleman sesuai dengan hasil pendataan pada Tahun 2014 :
Tabel
2
Kondisi
Kesehatan
Desa
Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Tahun
2014
NO
|
URAIAN
|
TOTAL
|
A.
|
Pemenuhan Air Bersih |
|
|
Jumlah KK yang memiliki sumur gali
|
1.601 KK
|
|
Jumlah KK yang memiliki sumur pompa
|
- KK
|
|
Jumlah KK yang dialiri perpipaan
|
- KK
|
B.
|
Kondisi Perumahan |
|
|
Jumlah Rumah Sehat
|
1.601 KK
|
|
Jumlah Rumah tidak Sehat
|
600 KK
|
C.
|
Kesehatan Lingkungan |
|
|
Jumlah Rumah yang memiliki jamban
|
1.601 KK
|
|
Jumlah Rumah Yang tidak memiliki jamban
|
600 KK
|
|
Jumlah Rumah yang memiliki SPAL
|
-
|
Sumber Data:
Kantor Desa Kedaleman Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi
|
3.4 Kondisi Budaya Yang Bersifat Keagamaan
Semua agama yang diakui oleh
pemerintah tidak semua ada pemeluknya di Desa Kedaleman, yang ada cuma agama
islam Ahlussunnah Waljama’ah dibawah naungan Ormas Nahdlatul Ulama’, maka
kondisi budaya yang bersifat keagamaan lebih kental yang diwarnai oleh nilai -
nilai agama islam
Berikut data jumlah kelompok keagamaan
warga di Desa Kedaleman sesuai dengan hasil pendataan pada Tahun 2014 :
Tabel 3
Jumlah
Kelompok Keagamaan
Desa
Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Tahun
2014
NO
|
NAMA KELOMPOK
|
TOTAL
( KELOMPOK )
|
1
|
Kelompok Yasinan
|
6
|
2
|
Jamaah Tahlil
|
24
|
3
|
Kelompok
pengajian
|
15
|
|
3.5 Kondisi
Kesenian dan Olahraga
Secara kultur-historis, warga Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi paling banyak berasal dari suku Jawa, dengan demikian kesenian yang berkembang
dan masih lestari di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
lebih banyak diwarnai oleh kesenian- kesenian Jawa seperti janger dan Barong.
Namun demikian
kesenian lokal dan kesenian yang bernuansa Islami juga berkembang
di Desa Kedaleman
Kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi seperti Terbangan dan Tanjedor Albanjari.
Sedangkan olahraga yang digemari baik oleh para pemuda maupun
para orang tua di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
meliputi Sepakbola, Bola Voli, Tenis Meja dan Badminton.
Berikut data jumlah kelompok kesenian yang masih lestari di Desa
Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi sesuai hasil pendataan pada tahun
2014 :
Jumlah Kelompok Kesenian Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi
No
|
Nama
Kelompok
|
Total (grup)
|
1.
|
Janger
|
1 group
|
2.
|
Jedor /
Hadrah
|
5 group
|
3.
|
Orkes Dangdut
|
1 group
|
4.
|
Terbangan
|
3 group
|
5.
|
Barong
|
2 group
|
Tahun 201
3.6 Adat
Istiadat
Adat istiadat / norma – norma yang
masih berlaku di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi adalah
meliputi :
- Ruwatan
- Bersih Desa
- Brobosan
- Kosek Ponjen
- Ngerujaki
Gotong royong warga Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi masih sangat kuat dan kental, terlihat pada saat ada hajatan nikah,
khitanan, mendirikan rumah, rukun kematian dan pada kegiatan-kegiatan Tingkat
Kecamatan sampai Tingkat Kabupaten. Bagi masyarakat Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi gotong royong sudah menjadi bagian dari budaya mereka yang
akan tetap lestari seiring perkembangan Desa
Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
Berikut data jumlah prasarana pendidikan di Desa Kedaleman sesuai
dengan pendataan pada Tahun 2014 :
Tabel 8
Jumlah Gedung Sekolah
Desa Kedaleman Kecamatan
Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2014
NO
|
NAMA KELOMPOK
|
TOTAL
( KELOMPOK )
|
1
|
Gedung TK
|
1
|
2
|
Gedung SD / MI
|
3
|
3
|
Gedung SLTP / MTs
|
0
|
Sumber data: Kantor Desa
Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Banyuwangi
|
3.9 Sarana
Kesehatan
Sarana dan Prasarana Kesehatan yang ada di Desa Kedaleman
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi meliputi 1 ( Satu ) Orang Bidan Pembantu,
6 ( Buah ) Posyandu yang terdapat di 4 ( Empat ) dusun se Desa Kedaleman
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
Berikut data jumlah prasarana kesehatan di Desa Kedaleman
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi sesuai kondisi pada tahun 2014 :
Tabel 9
Jumlah Sarana Kesehatan Desa Kedaleman
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2014
No
|
Sarana Kesehatan
|
Total
|
1.
|
Bidan Pembantu
|
1
|
2.
|
Posyandu
|
6
|
Sumber data: Kantor Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi
3.10 Tempat Ibadah
Sebagaimana telah diuraikan pada bagian awal bab ini bahwa semua agama yang
diakui oleh pemerintah tidak semua ada pemeluknya di Desa Kedaleman, yang ada
cuma agama islam Ahlussunnah Waljama’ah dibawah naungan OrmasNahdlatul Ulama’,
maka kondisi budaya yang bersifat keagamaan lebih kental yang diwarnai oleh
nilai - nilai agama islam.
Berikut data jumlah tempat ibadah yang ada di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi sesuai hasil pendataan pada tahun 2014 :
Tabel
10
Jumlah
Tempat Ibadah
Desa
Kedaleman Kecamatan Rogojampi
Tahun
2014
NO
|
Nama Tempat Ibadah
|
Jumlah
|
1
|
Masjid
|
5
|
2
|
Musholla
|
24
|
3
|
Pesantren
|
1
|
Sumber data: Kantor Desa Kedaleman
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
|
4. Keadaan Ekonomi Desa
Pembangunan di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi baik pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik dilaksanakan
dengan tujuan meningkatkan perkonomian masyarakat yang pada intinya diharapkan
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi dengan populasi dan jumlah penduduk sebanyak 6.060 orang dengan mata
pencaharian utama dibidang pertanian dan industri selalu berupaya agar tidak
terlalu ketinggalan utamanya dalam hal informasi dan pembangunan.
Dengan
banyaknya warga yang sudah dilatih dalam bidang pembangunan Desa, maka
pembangunan tersebut tidak hanya dikelola oleh LPMD saja tetapi banyak kelompok
masyarakat (POKMAS) yang turut serta terjun dalam pembangunan desa.
Desa
Kedaleman mendapatkan proyek proyek dari PPK Lima ( 5 ) Kali yaitu pertama TPT (
Tembok Penahan Tebing ) di Dusun Karangsari pada tahun 2008
dari PNPM-MP (nama lain dari PPK), TMU ( Tempat Manda
Umum ) di Dusun Krajan pada tahun 2009 jalan Makadam Jalan menuju Dusun Lugonto Desa Rogojampi pada
tahun 2014, MCK dan TPT di Dusun Krajan pd Tahun 2011,Pengaspalan jalan menuju Dusun Lugonto
Desa Rogojampi dan MCK di dusun Kepatihan pada tahun 2014.Setiap tahun Desa Kedaleman mendapat Dana Subsidi
Desa sekarang ADD (Anggaran Dana Desa). Namun belum terlihat adanya pembangunan
yang signifikan, karena Desa Kedaleman cukup luas dan banyaknya jalan atau
sarana transportasi yang sudah rusak, sehingga pembangunan belum merata di
keseluruhan wilayah desa Kedaleman.
Oleh karena itu melalui RPJMDes ini masyarakat Desa Kedaleman
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi sangat berharap bahwa Program Program
Pembangunan yang telah disusun secara aspiratif dan partisipatif oleh
masyarakat Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dan menjadi
agenda pembangunan selama lima tahun ke depan ini betul-betul mampu mengatasi
kebutuhan masyarakat. Tentunya pula perhatian dan dukungan biaya dari
pemerintah maupun pihak ketiga yang turut peduli terhadap pembangunan di Desa Kedaleman
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi akan sangat membantu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
KEPALA DESA KEDALEMAN
Popular Posts
-
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA KEDALEMAN KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI
Blog Archive
Anda Pengunjung ke :
Bagaimana Pelayanan Masyarakat di Kantor Kepala Desa Kedaleman?
Pemdes Kedaleman on Youtube
Pemdes Kedaleman on Facebook
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar